FUADAH- Senin, 11/10/2021 Program studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir mengadakan kegiatan tracer study dan webinar yang bertujuan untuk melacak kegiatan para alumni program studi Ilmu Al-Quran dan tafsir di berbagai bidang. Mengusung tema “Menilik Peluang Masa Depan Alumni Program Studi Ilmu AL-Quran dan Tafsir: Karir, Profesi, Peluang Beasiswa dan Enterpreneurship”. dilaksanakan secara virtual melalui media zoom meeting pada pukul 08.30 WIB sampai 11.30 WIB.
Menghadirkan tiga narasumber sekaligus yaitu Farid Hasan, M. Hum, (Sekretaris Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir IAIN Salatiga), Mukhammad Saifunnuha, S. Ag, M.A. (Alumni Ilmu Al-Quran dan Tafsir IAIN Salatiga dan sebagai Awardee PMLD Kemenag 2019) serta David Habibie (Ketua Forum Bisnis dan Investasi BPC HIPMI Wonosobo, Owner CV. Danafa Perkasa Grup).
Acara dibuka oleh Drs. Abdul Syukur, M. Si (Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan) dan dimoderatori oleh Siti Robikah, M. Ag, (alumi prodi IAT IAIN Salatiga dan Dosen IAT IAIN Salatiga). Sebagai pembicara pertama Farid Hasan, M.Ag menjelaskan mengenai prospek alumni IAT IAIN Salatiga. Kuliah di IAT Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora IAIN Salatiga bukan berarti tidak memiliki masa depan. Setiap mahasiswa mempunyai skill yang bisa dikembangkan dengan berbagai cara. Mengasah skill menjadi kunci utama untuk alumni bergerak di berbagai tempat. Meski menjadi mahasiswa IAT, bukan berarti tidak diperkenankan untuk belajar keilmuan lain. Setiap alumni juga harus belajar berbagai bidang agar mampu menaklukkan segala keadaan. Banyak profesi yang kini menerima lulusan IAT seperti penyuluh agama, pentashih mushaf Al-Quran, Tenaga pengajar, Penghulu dan beberapa bidang yang lain. Maka dari itu tidak ada lagi stigma lulusan IAT Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora memiliki masa depan suram.
Materi kedua dilanjutkan oleh Mukhamad Saifunnuha, S. Ag, M.A. dalam kesempatan ini ia menjelaskan tentang tips dan trik sukses beasiswa. Sebagai alumni yang mendapatkan beasiswa PMLD Kemenag, ia mengajak seluruh mahasiswa dan alumni untuk mencoba apply beasiswa.
“Berbagai beasiswa telah dibuka oleh pemerintah seperti LPDP, IMD, PBSB dan berbagai beasiswa yang lainnya. Beasiswa ini dapat diraih oleh mahasiswa dan alumni yang sudah mempersiapkan sejak dini skill beasiswa dan berbagai persyaratan yang dibutuhkan. Pendaftaran beasiswa diawali dengan berbagai seleksi baik administrasi, wawancara dan berbagai seleksi lainnya. Maka dari itu seorang pendaftar beasiswa harus mempersiapkan secara totalitas proses seleksinya.” Terangnya. Lanjut materi ketiga oleh David Habibie. Ia menjelaskan tentang tips dan trik menjadi enterpreneurship.
“Pola pikir enterpreneur sudah dimiliki oleh seluruh mahasiswa. Pola pikir ini terbentuk ketika seorang mahasiswa menulis tugas akhir. Seorang enterpreuneur harus bisa melihat adanya peluang atau momentum usaha. Setiap usaha dapat berkembang dengan pesat jika memiliki inovasi dan kreatifitas yang berbeda dengan yang lainnya. Jika ingin menjadi seorang enterprenuer juga harus paham adanya sunrise dan sunset industri. Hal inilah yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha. Bisakah Alumni IAT menjadi seorang enterpreuneur?, Alumni IAT juga mampu bersaing menjadi seorang enterpreneur”. Pungkasnya
Tracer study dan webinar ini berlangsung kurang lebih dua setengah jam yang dihadiri secara virtual oleh 91 peserta baik dari alumni dan mahasiswa Prodi IAT IAIN Salatiga. Tarcer study dan webinar ini sekaligus menjadi momen menyapa para alumni dan mengetahui kegiatan alumni setelah lulus dari IAT IAIN Salatiga. Tidak hanya itu, mahasiswa juga mendapatkan ilmu tentang beasiswa dan enterpreneurship.[Red.]