Dengan penuh kebanggaan, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, terutama dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (FUADAH) telah berpartisipasi mengikut kegiatan pogram tahfidz relawan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) SMP 7 Salatiga yang diadakan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora. Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi dan komitmen mereka dalam menghadirkan manfaat positif bagi lingkungan sekitar terutama siswa-siswi SMP 7 Salatiga. Program ini dilaksanakan pada Selasa (15/07/23) dan berakhir pada Selasa (05/12/23.) Ada sebanyak 16 mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan program tahfidz ini. Dalam pelaksanaan program ini, keterlibatan Drs. Abdul Syukur M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni , dan Kerjasama FUADAH dan Ita Dwijayanti, M.Sc. selaku dosen UIN Salatiga menjadi pilar utama kesuksesan. Kehadiran mereka tidak hanya menjadi pendamping tetapi juga sebagai inspirasi bagi seluruh peserta. Dengan dukungan dan arahan yang bijak, program ini berhasil berjalan lancar hingga mencapai kesuksesan.
Sebelum melibatkan diri dalam kegiatan program tahfidz di SMP 7 Salatiga, Senin (07/07/2023) mahasiswa UIN Salatiga mendapatkan pembekalan yang berharga dari WD 3 Fuadah. Pembekalan ini bukan sekedar penjelasan rutin, melainkan sebuah panduan mendalam yang mencakup pengetahuan esensial dan persiapan mental. Beliau dengan penuh kesabaran memberikan mahasiswa UIN sejumlah bekal kritis, menjadikan mereka lebih siap untuk menanggapi tantangan dan memberikan kontribusi maksimal dalam pelaksanaan program tahfidz. Pembekalan tersebut merangkum aspek-aspek penting, mulai dari pemahaman mendalam terhadap tujuan program, teknis pelaksanaan, hingga pentingnya menjalin hubungan baik dengan pihak SMP 7 Salatiga. Bapak Abdul Syukur tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga menginspirasi mahasiswa dengan nilai-nilai kepemimpinan, kerjasama tim, dan ketangguhan dalam menghadapi setiap situasi.
Sebelum melibatkan diri dalam kegiatan program tahfidz di SMP 7 Salatiga, Senin (07/07/2023) mahasiswa UIN Salatiga mendapatkan pembekalan yang berharga dari WD 3 Fuadah. Pembekalan ini bukan sekedar penjelasan rutin, melainkan sebuah panduan mendalam yang mencakup pengetahuan esensial dan persiapan mental. Beliau dengan penuh kesabaran memberikan mahasiswa UIN sejumlah bekal kritis, menjadikan mereka lebih siap untuk menanggapi tantangan dan memberikan kontribusi maksimal dalam pelaksanaan program tahfidz. Pembekalan tersebut merangkum aspek-aspek penting, mulai dari pemahaman mendalam terhadap tujuan program, teknis pelaksanaan, hingga pentingnya menjalin hubungan baik dengan pihak SMP 7 Salatiga. Bapak Abdul Syukur tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga menginspirasi mahasiswa dengan nilai-nilai kepemimpinan, kerjasama tim, dan ketangguhan dalam menghadapi setiap situasi.
Sebelum melibatkan diri dalam kegiatan program tahfidz di SMP 7 Salatiga, Senin (07/07/2023) mahasiswa UIN Salatiga mendapatkan pembekalan yang berharga dari WD 3 Fuadah. Pembekalan ini bukan sekedar penjelasan rutin, melainkan sebuah panduan mendalam yang mencakup pengetahuan esensial dan persiapan mental. Beliau dengan penuh kesabaran memberikan mahasiswa UIN sejumlah bekal kritis, menjadikan mereka lebih siap untuk menanggapi tantangan dan memberikan kontribusi maksimal dalam pelaksanaan program tahfidz. Pembekalan tersebut merangkum aspek-aspek penting, mulai dari pemahaman mendalam terhadap tujuan program, teknis pelaksanaan, hingga pentingnya menjalin hubungan baik dengan pihak SMP 7 Salatiga. Bapak Abdul Syukur tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga menginspirasi mahasiswa dengan nilai-nilai kepemimpinan, kerjasama tim, dan ketangguhan dalam menghadapi setiap situasi.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, terdapat silabus yang terstruktur dengan baik. Silabus tersebut menjadi pedoman yang memastikan setiap langkah kegiatan program tahfidz ini dapat dijalankan dengan efektif dan efisien.
Adapun kegiatan peserta didik yang di terapkan selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
- Sebelum memulai kegiatan peserta didik, guru kelas dan juga mahasiswa PPL UIN Salatiga membaca Asmaul Husna bersama- sama dengan dipandu oleh guru yang bertugas.
- Memulai kegiatan dengan membaca surah Al-Fatihah. Kemudian mengulang bacaan yang telah dihafalkan bersama-sama
Penarikan Relawan BTQ di SMP 7 Negeri Salatiga dilaksanakan pada Selasa (05/12/23). Dalam momen ini, Bpk. Abdul Syukur dan Bu Ita Dwijayanti hadir menemani mahasiswa relawan BTQ dan disambut penuh antusiasme oleh Bapak Kepala Sekolah SMP 7 beserta para guru.
Sejumlah mahasiswa berbagi kesan dan pesan yang mendalam, melukiskan perjalanan pengalaman mereka sebagai relawan di SMP Negeri 7 Salatiga . Dari setiap cerita yang diutarakan, terbentang nuansa kebersamaan, pembelajaran yang tak tergantikan, dan momen-momen inspiratif yang telah membentuk ikatan kuat antara kami sebagai relawan dan dunia pendidikan di SMP 7 negeri Salatiga. “Kemampuan anak satu dengan yang lain dalam membaca maupun menghafal Al Qur’an pasti berbeda – beda, namun hal itu tidak menyurutkan semangat anak anak kelas 8G dalam menghafal surat-surat pendek. Ada yang memang sudah hafal beberapa surat pendek dari saat TPQ di rumah, ada pula yang memang sama sekali belum pernah menghafal. Yang menarik lagi yaitu metode mereka menghafal, ada yang dari mendengarkan saja karna memang belum begitu bisa membaca Al Qur’an, ada yang dari murojaah bersama yang berulang – ulang, bahkan ada pula yang menghafal dengan membaca tulisan Al Quran yang sudah di transliterasi latin. Dengan waktu yang cukup singkat pembelajaran di mulai dengan membaca doa bersama, kemudian murojaah bersama sama surat pendek 2-3 surat, untuk memanfaatkan waktu sebaik baiknya dengan jumlah siswa 8G 24 siswa – siswi, maka kemudian yang sudah siap dipersilakan menyetorkan hafalannya. Harapan saya semoga anak – anak semakin semangat dalam membaca dan menghafal Al Qur’an.” ( Ainiyatul Badriyah)
”Program BTQ yang alhamdulillah sudah terlaksana di SMP 7 Salatiga merupakan salah satu sekolah yg memperhatikan kegiatan mengaji al-Qur’an. Disini, saya bertugas mendampingi siswa kelas VII H, siswa yg masih hiperaktif dalam semua hal apalagi dalam persoalan mengaji, karena faktor usia serta lingkungan yg masih dalam fase suka bermain dan aktivitis. Akan tetapi, dengan melihat pola perkembangan hafalan siswa dari minggu ke minggu siswa semakin memahami apa yang kita sampaikan, tentu saya harus bersikap tegas dalam mengendalikan sikap terhadap siswa ketika di dalam kelas.
Ketika berbicara hafalan, kemampuan berfikir serta respon anak tentu berbeda artinya tidak bisa disamakan, terdapat beberapa motif yang ada pada siswa kelas VII H ini, ada yang cepat dalam menghafal dan sebaliknya. Akan tetapi dari berbagai motif tertentu mengajarkan saya bagaimana cara agar semua siswa tidak tertinggal dari yang lainnya, salah satu cara yakni dengan membaca satu surah untuk dibaca secara klasikal (bersamaan), hal tersebut mampu mendorong siswa yg tadinya merasa tertinggal akan lebih percaya diri sebab dilakukan secara bersama-sama.”(Uji Nur Fitasari)
Penulis : Zulfa ( BSA 2022)