Tim Pengembangan Koleksi Naskah Kuno Kota Salatiga Kunjungi Laboratorium Filologi FUADAH UIN Salatiga

Salatiga, 15 Mei 2025 — Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora (FUADAH) UIN Salatiga menerima kunjungan dari Tim Pengembangan Koleksi Naskah Kuno Kota Salatiga pada hari Kamis, 15 Mei 2025. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka peninjauan dua manuskrip yang menjadi koleksi penting di Laboratorium Filologi FUADAH, salah satu fasilitas laboratorium pembelajaran dan riset di lingkungan fakultas.

Rombongan tim terdiri dari empat orang, yakni Warin Darsono, Anisyah Lestiyani, dan Tutik Yamtini, dengan pimpinan rombongan Rinaldi Anggoro Shakti yang juga menjabat sebagai pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga.

Rombongan disambut secara langsung oleh Wakil Dekan I FUADAH, Prof. Dr. Benny Ridwan, M.Hum., serta Mohamad Wahyu Hidayat, M.Hum., dosen filologi yang juga bertindak sebagai penanggung jawab Laboratorium Filologi.

Dalam kunjungan tersebut, Mohamad Wahyu Hidayat memberikan penjelasan mendalam mengenai dua manuskrip yang dimiliki laboratorium, yaitu Jangka Jayabaya dan Kitab Anasir. Kedua manuskrip tersebut ditulis dalam bentuk tembang macapat, sebuah bentuk puisi tradisional Jawa yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan spiritual.

“Manuskrip Jangka Jayabaya memuat perhitungan jawa, sementara Kitab Anasir berisi ajaran-ajaran mistik jawa yang dikemas dalam bentuk tembang. Kedua manuskrip ini menjadi objek kajian penting bagi mahasiswa dan peneliti di bidang filologi,” jelas Wahyu Hidayat.

Rinaldi Anggoro Shakti menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan kesempatan untuk meninjau langsung manuskrip-manuskrip tersebut. Ia menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan langkah awal untuk mempererat sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan lembaga kearsipan dalam pelestarian dan pengembangan khazanah naskah kuno.

“Kami berharap dapat menjalin kerja sama lebih lanjut dengan FUADAH, terutama dalam pendokumentasian, digitalisasi, dan pelestarian naskah-naskah yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi,” ungkapnya.

Kegiatan ditutup dengan diskusi ringan mengenai potensi kolaborasi ke depan, termasuk kemungkinan penyelenggaraan pelatihan filologi bersama dan pertukaran informasi koleksi manuskrip antara kedua lembaga.