YOGYAKARTA — Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Islam Negeri Salatiga turut serta dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antarinstitusi pada The 9th International Library and Information Science Society Conference. Forum internasional yang berlangsung di Yogyakarta pada 20-22 Agustus 2025 ini menjadi ajang untuk memperkuat jaringan akademik dan riset.
Konferensi yang digelar secara luring di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya serta Fakultas Kedokteran, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengusung tema ”Revisiting Competencies: Preparing the Next Generation of Library and Information Science Professionals”. Tema tersebut dinilai relevan untuk menjawab tantangan profesi pustakawan di tengah disrupsi teknologi digital dan kecerdasan buatan.
Nota kesepahaman tersebut diteken bersama oleh President of I-LISS, Ketua Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (ASDIP-PTKI), dan sejumlah Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dari berbagai perguruan tinggi. Suryanto, Ketua Program Studi PSI UIN Salatiga, mewakili institusinya dalam penandatanganan kerja sama kolektif ini.
“Kerja sama ini diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan kurikulum yang adaptif, kolaborasi riset, serta program pertukaran akademik,” ujar Suryanto saat dimintai keterangan mengenai signifikansi acara tersebut. Langkah ini, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya institusi untuk meningkatkan standar kompetensi lulusan agar mampu bersaing secara global.
Forum ini menghadirkan ratusan peserta yang terdiri dari akademisi, peneliti, hingga praktisi kepustakawanan. Wiji Suwarno, dosen PSI UIN Salatiga yang juga hadir, menyebutkan bahwa kehadiran para pakar dari dalam dan luar negeri memberikan wawasan baru terkait hasil riset termutakhir di bidangnya.