Selasa, 18 November 2025. Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora (FUADAH) UIN Salatiga disela-sela riset tentang MUNCULNYA ISLAMOPHOBIA DALAM BUDAYA DIGITAL DAN MEDIA SOSIAL: PELAJARAN DARI INDONESIA DAN NORWEGIA (13/11/2025), melakukan upaya penjajagan dan rencana menjalin kerja sama internasional dengan The Norwegian Center for Human Rights (NCHR) dalam upaya memperkuat kolaborasi akademik, pengembangan masyarakat sipil, serta pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM) dan kebebasan beragama.
Knut D Asplund dan Rita Furuseth Sandberg perwakilan NCHR yang berkantor di Universitas Oslo, menandai rencana ini sebagai langkah strategis UIN Salatiga dalam memperluas jaringan internasional, khususnya pada isu-isu kemanusiaan dan kebebasan berkeyakinan yang menjadi perhatian global.
Dalam riset dan rencana kerjasama tersebut, kedua lembaga berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi pada beberapa bidang utama, antara lain:
1. Pengembangan Akademik dan Riset Bersama
Meliputi pertukaran peneliti, seminar internasional, serta publikasi bersama dalam bidang studi agama, hak asasi manusia, dan isu sosial kontemporer.
2. Penguatan Civil Society
Program ini diarahkan untuk mendukung komunitas lokal melalui pelatihan, advokasi, dan penelitian berbasis masyarakat, dengan fokus khusus pada toleransi dan keberagaman.
3. Pendidikan HAM dan Kebebasan Beragama
Kolaborasi mencakup pengembangan kurikulum, modul pelatihan, lokakarya, serta program peningkatan kapasitas bagi mahasiswa, dosen, dan pemangku kepentingan lokal.
4. Pertukaran Akademik Internasional
Inisiatif berupa kuliah tamu, short course, dan peluang beasiswa kolaboratif yang melibatkan mahasiswa UIN Salatiga.
Prof Benny Ridwan selaku Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora UIN Salatiga menyampaikan bahwa rencana kerja sama ini merupakan tonggak penting dalam penguatan nilai keilmuan dan kemanusiaan di lingkungan kampus.
“Kolaborasi dengan The Norwegian Center for Human Rights memberikan peluang besar bagi pengembangan akademik sekaligus memperluas kontribusi UIN Salatiga dalam isu-isu global terkait HAM dan kebebasan beragama,”.
Sementara itu, NCHR menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam memperkuat budaya HAM dan toleransi beragama di kawasan Indonesia dan Asia Tenggara.
Melalui riset dan rencana kerja sama ini, kedua institusi berharap dapat membangun ruang akademik yang inklusif, mempromosikan dialog lintas budaya, serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai, bermartabat, adil, dan menghargai keberagaman.
