SINGAPURA/KUALA LUMPUR — Salma, Mahaiswa Program Studi BSA Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, menjadi salah satu dari sepuluh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga yang mengikuti kegiatan International Mobility Program (IMOP) 2025 yang diselenggarakan di Singapura dan Malaysia. Program yang berlangsung selama lima hari, mulai Ahad hingga Kamis (23–27 November 2025) ini menjadi ruang strategis bagi mahasiswa untuk memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus memperkuat jejaring akademik internasional. Selama pelaksanaan program, para peserta mengunjungi sejumlah lembaga dan institusi, di antaranya International Cultural Communication Center Malaysia (ICCCM), Innovative University College (IUC) Malaysia, serta Sekolah Indonesia Singapura (SIS).

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, mahasiswa terlibat aktif dalam berbagai sesi presentasi dan diskusi yang dirancang untuk memperkuat pemahaman lintas budaya. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan simbol dan logo persahabatan Indonesia–Malaysia, gagasan pengembangan kerja sama festival budaya, forum diskusi daring lintas negara, serta proyek kepemudaan berbasis kolaborasi internasional. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi forum dialog mahasiswa mengenai peluang pertukaran pelajar, pengembangan karier global, serta potensi kolaborasi akademik dan sosial di masa mendatang.
Sebelum keberangkatan ke Singapura dan Malaysia, para peserta terlebih dahulu mengikuti kegiatan pre-departure briefing yang diselenggarakan oleh LP2M UIN Salatiga. Dalam kesempatan tersebut, Ketua LP2M UIN Salatiga, Bapak Hammam, Ph.D., menyampaikan bahwa keikutsertaan mahasiswa dalam program mobilitas internasional ini tidak hanya bertujuan untuk memperoleh pengalaman belajar, tetapi juga untuk mendorong lahirnya inovasi. Ia menegaskan bahwa mahasiswa diharapkan mampu membawa gagasan dan praktik inovatif yang dapat diterapkan serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan akademik dan masyarakat sepulang dari kegiatan tersebut. Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, Prof. Supardi. yang berkesempatan meninjau IMob 2025 di ICCCM Malayisia di sela-sela risetnya di Malaysia, menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap mahasiswa FUADAH lebih banyak lagi yang dapat mengikuti kegiatan tersebut untuk memperoleh pengalaman internasional.
