Santri akhir-akhir ini menjadi kata yang merujuk pada orang yang belajar di Pondok pesantren. Santri-santri yang kemudian kuliah di Fakultas, Adab, dan Humaniora ternyata tidak meninggalkan identitias dan nilai kesantriannya
Terbukti ada dua santri yang sekaligus menjadi mahasiswa Fakultas, Adab, dan Humaniora yang ikut serta menulis dalam “Santri Writer Summit 2017” yang dihelat secara nasional oleh laman santrinulis.com 28-29 oktober. tema-tema yang disediakan panitia adalah urgensi menjadi santri, toleransi dalam islam, santri dan indonesia, mediasi dan resolusi konflik antar umat beragama, islam dan terorisme.
Artikel tulisan M. Saifunnuha yang berjudul “Menciptakan Masyarakat Yang Damai Bermartabat Dengan Dakwah Yang Toleran” dan artikel Neny Muthi’atul Awwaliyah yang berjudul “Mediasi Dan Resolusi Konflik Antar Umat Beragama” lolos dalam 50 artikel yang diseleksi oleh panitia.