TGB. DR. ZAINUL MAJDI, LC., MA DAN HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY MEMBERIKAN SEMINAR NASIONAL DI FAKULTAS USHULLUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

Salatiga 28 maret 2018, seminar nasional yang dihelat oleh Fakultas Ushuluddin Adab Dan Humaniora dengan “Tema Arah Baru Penafsiran Di Indonesia” ini berlangsung sukses dan pengunjung membludak. 400 kursi yang disediakan panitia tidak cukup bisa menampung peserta seminar yang datang. Seminar ini juga dihadiri walikota salatiga Yulianto SE. MM.,  Rektor, dekan-dekan, dan dosen-dosen dilingkungan IAIN salatiga.

Habiburrahman El Shirazy, yang merupakan novelis dan juga alumni tafsir di Universitas Al Azhar ini memaparkan sejarah rangkaian rantai tafsir dari timur tengah-tengah sampai nusantara. Para ulama dulu menafsirkan al qur’an dengan Bahasa lokal sehingga dapat dimengerti oleh masyarakat lokal walaupun mempunyai kemampun menulis dalam Bahasa arab. Habiburrahman juga menggaris bawahi tentang hubungan tafsir dan sastra. Bahwa tafsir al qur’an itu tidak terlepas dari sastra, al qur’an dibahasakan dengan budaya yang dupunyai masyarakat lokal supaya dapat menyentuh secara lebih dekat kepada masyarakat.

TGB. Dr. Zainul majdi, Lc., MA sebagai pembicara yang ke dua menyinggung tentang nilai-nilai al qur’an harus di implementasikan kedalam politik dan budaya di nusantara ini. Dahulu para ulama dalam berdakwah selain membawa nilai al qur’an juga meniliti budaya, meneliti nilai-nilai luhur yang dianut di tanah nusantara sehingga dalam berdakwah islam tidak menimbulkan kagaduhan atau benturan-benturan berdarah atau berjalan dengan damai. Budaya, salah satunya adalah sastra, digunakan untuk memperkuat nilai atau juga digunakan sebagai bahan tafsir dalam rangka mencapai “lisannya” orang lokal nusantara itu sendiri.