Salatiga, Segenap civitas Program Studi Sejarah Peradaban Islam IAIN Salatiga selenggarakan Kuliah Tamu pada hari Selasa (19/11/19) di Masjid Ath-Thayar Kampus 2 IAIN Salatiga. Kuliah tamu ini mengangkat tema “ Perjalanan Sejarah Peradaban Islam: Analisis Geo Kultur”.
Kuliah tamu ini dihadiri oleh segenap para dosen Sejarah Peradaban Islam, Ketua Program Studi Sejarah Peradaban Islam, dan seluruh mahasiswa Sejarah Peradaban Islam. Tak lupa pula di hadiri oleh tamu spesial dari Pakistan Timur selaku pemateri kali ini, yaitu Prof. Dr. M. Abdul Karim, M.A., M. A.
“ Tujuan dari kuliah tamu ini sendiri tidak lain untuk memberikan kesadaran kepada para mahasiswa Sejarah Peradaban Islam IAIN Salatiga serta menindak lanjuti apa yang nanti akan di sarankan oleh pemateri” . ucap pak Dekan 1 Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora dalam sambutannnya sekaligus secara resmi membuka acara.
Yang perlu diketahui oleh mahasiswa sejarah adalah bahwa cikal bakal dari munculnya pemahaman Islam Nusantara adalah berawal dari gagasan Prof. Dr. M. Abdul Karim, M.A., M. A.. “ Dimana kondisi geografis di Indonesia mempengaruhi cara berfikir orang Indonesia yang ramah tamah. Karena apa? Indonesia terdapat 8 mata angin yang saling bertabrakan kemudian mencair lalu mempengaruhi pikiran manusia yang ada di daerah Indonesia”.
Kita harus hati-hati dengan pemahaman para orientalis yang mengatakan bahwa Islam datang dengan pedang darah dan jiwa. Perkataan seperti ini muncul, karena sektor perekonomian orang-orang orientalis akan terambil alih apabila Nabi Muhammad berhasil menyebarkan agama damai ini. Bahkan, seorang Pastur Suriah pun mengatakan bahwa Islam itu menyebar bukan karena ekspansi melainkan melalui jalur damai.
Sebagai penutup dari paparan pemateri. “ perbedaan penyebaran Islam di Jawa dan Sumatera adalah dimana penebaran Islam di Jawa Islam datang dengan menyesuaikan dengan kultur yang ada di Jawa. Tapi, di Sumatera kultur yang ada di daerah harus merujuk pada syari’at Islam “.