DOSEN FUADAH BERHASIL MENJADI BEST PRESENTER DALAM SEMINAR NASIONAL

Tugas Dosen tidak hanya mengajar di depan mahasiswa, namun sesuai dengan UU Nomor 37 tahun 2009, tugas dosen adalah mentransportasikan, mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta teknologi dan juga seni melalui pendidikan, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Pada kesempatan ini kita akan mengenalkan Dosen Muda Fuadah yaitu Ita Dwijayanti, M.Sc. Dosen Arsitektur UIN Salatiga ini berhasil menjadi best presenter pada Seminar Nasional dan Call for Paper Arsitektur Pertahanan 2023 yang diselenggarakan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur pada tanggal 12 Juli 2023.

Ita mengangkat tema lingkung bina kolaboratif berkelanjutan dengan mengangkat judul Dampak Desain “Mixed-Used Space For green Wasathiyyah Office” terhadap Animo Minat Studi Arsitektur Islam yang Moderat. Mixed used space For green Wasathiyyah Office (MUSFGWO) pada dasarnya merupakan rencana Pusat Bisnis berupa perkantoran yang terintegrasi dengan lingkup pendidikan dan juga bersinergi untuk mewujudkan SDGs. Pada penelitian yang di usung ini lebih mengangkat pada SDGs poin ke 12 dari 17 SDGs. Yaitu mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab. Salah satunya dalam rangka pengelolaan sampah organik maupun non organik.  Pada proses penelitian yang dilakukan sejak awal mei 2023 ini selain lintas bidang, Ita juga selalu melakukan konsultasi dengan Humas, Kepala Bagian Bidang Rumah Tangga, dan juga pejabat bidang Perencanaan UIN Salatiga. Tak hanya berkonsultasi dengan pejabat UIN Salatiga, Ita juga  melakukan kolaborasi bersama mahasiswa Fuadah dari bidang Sejarah Peradaban Islam dan Aqidah Filsafat Islam. Ita memilih Fahmi, Yuli, dah Rahma karena ketiga mahasiswa memiliki kesamaan prinsip untuk mau belajar bersama bidang lingkung bina arsitektur islam.

Bersama ketiga mahasiswa ini, terwujudlah desain MUSFGWO. Desain ini juga menjadi 10 desain pilihan juri di ajang lomba Nasional Olimpiade Agama Seni dan Riset ke 2 yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juni 2023 di UIN Jakarta. Selain dari tim UIN Salatiga, 10 desain pilihan juri pada ajang OASE 2 berasal dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, UIN Alauddin Makassar, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Walisongo Semarang.

Pada awalnya Ita dan tim tidak menyangka menjadi 10 besar, mengingat harus berkompetisi dengan seluruh PTKI negeri maupun swasta di Indonesia. Sehingga Ita memberanikan diri untuk mengangkat tema MUSFGWO dengan berlatar belakang melihat dampak peralihan alih status IAIN menjadi UIN. Ita mencoba melakukan survey kecil tentang dampak karya desain ini terhadap animo masyarakat. Dengan dibantu olah data oleh Anik – mahasiswa FEBI UIN Salatiga, Ita dan Anik melakukan uji validitas dan realibitas kepada 100 responden Hasil dari penelitian ini Variabel X (MUSFGWO) berpengaruh positif dan signifikan secara simultan dan parsial terhadap Variabel Y (Minat Studi Arsitektur Islam) dengan koefisien determinasi sebesar 11,2%. Sehingga hasil penelitian ini mampu menjadikan acuan bagi instansi, terkait seberapa besar peluang didirikannya program studi Arsitektur Islam yang Moderat di Indonesia. Lebih tepatnya untuk UIN Salatiga bisa menggunakan penelitian ini sebagai salah satu acuan mendirikan Prodi Arsitektur Islam di Salatiga.

Panitia Seminar Arshan 2023, UPN Veteran Jatim memberikan Apresiasi kepada Ita sebagai Best Presenter karena menyinggung isu terkait Badan Layanan Umum BLU, SDGs, dan Pusat Bisnis dengan pendekatan Arsitektur Islam yang mampu diaplikasikan dalam sebuah desain. Panitia menyebutkan artikel artikel terpilih akan ditinjau ulang oleh reviewer berdasarkan klasifikasinya dan akan diterbitkan pada jurnal yang telah berindeks Sinta.