Salatiga, 18 Mei 2024 – Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga mengadakan kegiatan diskusi bersama dengan mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Acara ini berlangsung pada hari Sabtu, 18 Mei 2024, di kampus UKSW dan mengangkat tema penting mengenai keberagaman serta problematika yang dihadapi perempuan saat ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa dari kedua universitas yang berbeda latar belakang agama dan budaya, serta untuk mendiskusikan isu-isu yang relevan dengan kondisi sosial masyarakat Indonesia saat ini. Diskusi ini dihadiri oleh sekitar 50 mahasiswa dari kedua perguruan tinggi, serta beberapa dosen pembimbing yang turut memberikan pandangan dan bimbingan dalam diskusi.
Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan masing-masing fakultas. Perwakilan dosen dari UIN Salatiga, menyampaikan pentingnya dialog antar agama dan lintas budaya sebagai sarana untuk memperkaya pemahaman dan toleransi antar sesama. Sementara itu, perwakilan dosen dari UKSW menekankan perlunya kolaborasi dalam mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi perempuan di Indonesia.
Diskusi berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh semangat. Para peserta membahas berbagai topik, mulai dari isu-isu diskriminasi gender, peran perempuan dalam masyarakat, hingga bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Salah satu isu utama yang dibahas adalah akses perempuan terhadap pendidikan dan pekerjaan, serta tantangan yang masih dihadapi dalam mencapai kesetaraan gender.
Salah satu mahasiswa dari UIN Salatiga, menyatakan, “Diskusi ini sangat membuka wawasan kami tentang pentingnya peran perempuan dalam berbagai sektor dan bagaimana keberagaman bisa menjadi alat untuk memperkuat solidaritas sosial.” Hal serupa diungkapkan oleh mahasiswa UKSW, yang menambahkan bahwa dialog seperti ini sangat penting untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik antar individu dari latar belakang yang berbeda.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan refleksi bersama, di mana para peserta dapat mengemukakan pandangan dan pengalaman pribadi terkait tema yang dibahas. Semua peserta sepakat bahwa kegiatan seperti ini perlu diadakan secara rutin untuk terus mendorong dialog dan kerja sama antar mahasiswa dari berbagai latar belakang.
Dengan adanya kegiatan diskusi bersama ini, diharapkan dapat tercipta semangat kebersamaan dan kesadaran akan pentingnya keberagaman serta peran perempuan dalam masyarakat. Para peserta berharap dapat terus menjaga komunikasi dan melanjutkan diskusi-diskusi serupa di masa mendatang.