Dalam upaya meringankan beban masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat musim kemarau panjang, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora (Fuadah) UIN Salatiga bersama Yayasan Khariri Umi Salamah dan KUA Musuk, Boyolali, menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan menyalurkan air bersih. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 10 September 2024 ini menyasar wilayah Kecamatan Musuk, salah satu daerah di Boyolali yang dikenal sulit mendapatkan akses air bersih.
Menurut laporan warga, sudah lebih dari seminggu wilayah Musuk mengalami kekeringan sehingga pasokan air bersih menjadi sangat terbatas. Kondisi ini sangat menyulitkan aktivitas sehari-hari warga, terutama mereka yang berprofesi sebagai petani tembakau dan bunga mawar. Menanggapi situasi tersebut, Fuadah UIN Salatiga bersama Yayasan Khariri Umi Salamah berinisiatif mengumpulkan bantuan air bersih sebanyak kurang lebih 360.000 liter yang akan didistribusikan ke 46 titik di wilayah Musuk dan Tamansari. Secara simbolis, dua tangki air berkapasitas 8.000 liter diserahkan di lokasi Gendar, Cluntang, Musuk, yang merupakan lokasi terdekat dari KUA Musuk. Selanjutnya, air bersih akan didistribusikan secara bertahap selama kurang lebih tiga hari ke depan.
Wakil Dekan III Fuadah, Bapak Drs. H. Abdul Syukur M. Si, dan Ibu Dr. Waryunah Irmawati, M.Hum dari Yayasan Khariri Umi Salamah yang juga merupakan Dosen Aqidah Filsafat Islam di UIN Salatiga, turut hadir dalam acara penyaluran bantuan ini. Keduanya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian civitas akademika UIN Salatiga terhadap masyarakat yang membutuhkan.
“Kami berharap bantuan air bersih ini dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat kekeringan,” ujar Bapak Abdul Syukur.
Kepala KUA Musuk, Bapak Aksiyanto, S.Sy., menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh Fuadah UIN Salatiga dan Yayasan Khariri Umi Salamah. Beliau menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan bantuan yang telah diberikan.
“Kehadiran bantuan air bersih ini sangat berarti bagi masyarakat kami. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah dilakukan,” ucap Bapak Aksiyanto.
Proses pendistribusian air bersih di wilayah Musuk menghadapi beberapa tantangan, terutama kondisi topografi jalan yang sulit karena berada di lereng Gunung Merapi. Selain itu, kapasitas tangki air yang terbatas juga menjadi pertimbangan dalam pendistribusian. Untuk mengatasi kendala tersebut, pihak penyelenggara memilih lokasi distribusi yang mudah diakses oleh masyarakat umum, seperti mushola, masjid, dan rumah warga.
Respon Masyarakat. Kedatangan tim penyalur air bersih disambut antusias oleh warga Musuk. Mereka sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan air bersih ini. Sudah lama kami kesulitan mendapatkan air bersih,” ungkap salah seorang warga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan kepedulian dan kepedulian sosial yang tinggi dari civitas akademika UIN Salatiga. Semoga aksi nyata ini dapat menginspirasi pihak lain untuk turut serta membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam menghadapi bencana kekeringan.