BIMTEK Literasi, Dosen Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi: Strategi Cerdas Telusuri Informasi Digital

Dinas Perpustakan dan Kearsipan Kota Salatiga mengadakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) dengan tema “Literasi Informasi untuk Pustakawan, Gura, dan Pegiat literasi tahun 2025”, yang berlangsung di Ruang Aula Terbuka Taman Belakang Dinas Perpustakan dan Kearsipan Kota Salatiga, Rabu (21/05/2025).

Acara ini diikuti oleh sekitar 70 peserta yang terdiri dari pustakawan, guru, mahasiswa, dan pegiat literasi. BIMTEK ini dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada 21, 22, dan 27 Mei 2025, dengan menghadirkan dua pemateri: Rahmat Setiawan Saefullah, dosen dari Universitas Negeri Surakarta, dan Kurnia Sholihah, dosen dari Universitas Islam Negeri Salatiga.

Rahmat Selaku pemateri petama mengatakan pentingnya ketelitian pustakawan dalam membantu pemustaka mencari informasi, khususnya saat menggunakan mesin pencari seperti Google.

“Kita tidak bisa sembarangan mengambil informasi dari internet. Sebagai pustakawan, kita harus mampu menerapkan strategi penelusuran informasi yang efektif agar hasil pencarian relevan dan dapat dipercaya,” ujarnya.

Ia menambahkan strategi penelusurannya dengan menambahkan beberapa cara dengan menggunakan kata kunci.

“Ada beberapa cara dengan kata kunci yang tepat, seperti menggunakan operator Boolean (AND, OR, NOT), ALLintitle, SITE, serta pemilihan sumber dari situs-situs yang kredibel. Dengan keterampilan ini, pustakawan tidak hanya menjadi perantara informasi, tetapi juga menjadi penjamin kualitas informasi yang diterima pemustaka” ungkap Setiawan

Sementara itu, Kurnia sebagai pemateri kedua, membahas tentang Evaluasi dan Pemanfaatan Sumber Informasi yang Relevan. Dalam pemaparannya, ia memperkenalkan metode CRAAP dan SQ3R sebagai pendekatan penting dalam menilai dan memahami sumber informasi.

“CRAAP, sangat penting untuk menilai kredibilitas suatu sumber, apalagi sekarang banyak informasi yang tersebar luas di internet namun belum tentu dapat dipercaya. Mahasiswa harus terbiasa mengecek sumber informasi secara kritis menggunakan lima indikator tersebut, Apalagi sekarang banyak informasi tersebar di internet yang tidak langsung bisa dipercaya begitu saja. Maka dari itu kita perlu cek aspek Currency (kekinian), Relevance (kesesuaian), Authority (otoritas), Accuracy (akurasi), dan Purpose (tujuan) dari informasi tersebut,” ujar Kurnia.

Selain itu, Kurnia juga menambahkan di akhir pertemuannya “metode SQ3R (Surver, Question, Read, Recite. Review) juga sudah teruji, karena sudah melalui proses penelitian yang dilakukan oleh Filzah Nur, mahasiswa  UIN Syarif Hidayatullah.” tambah Kurnia

Diakhir sesi, Alwan sebagai moderator kegiatan, mengatakan harapannya dari adanya BIMTEK ini agar kita dapat memilih dan memilah informasi yang kita dapat dengan tepat.

“Semoga kita dapat memilah informasi yang kita salurkan atau konsumsi sendiri. Harapannya, Bapak/Ibu dapat menerapkan ilmu ini setidaknya dalam keluarga atau sekolah masing-masing, untuk mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara menelusuri informasi secara baik dan benar serta memilih informasi yang tepat,” tuturnya.