Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) berfokus pada dua Bidang Keilmuan Utama,
Yaitu Studi Qur’an (Qur’anic Studies) dan Studi Tafsir (Tafsir Studies), yang dikembangkan melalui pendekatan riset interdisipliner. Kedua bidang ini mengintegrasikan perspektif ilmu-ilmu sosial dan humaniora, seperti antropologi, sosiologi, linguistik, dan studi budaya, untuk memperkaya analisis terhadap teks dan praksis Qur’ani. Melalui kerangka ini, mahasiswa didorong untuk meneliti bagaimana makna dan tafsir Al-Qur’an beroperasi serta berinteraksi dalam konteks sosial-budaya, politik, ekologi, dan teknologi di dunia kontemporer untuk keluhuran martabat kemanusiaan. Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir menghasilkan lulusan sarjana agama (S.Ag) dengan profil dan kompetensi sebagai berikut:
- Qur’anic Exegete (Mufassir Pemula): mampu menafsirkan, menganalisis, dan mengkontekstualisasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam masyarakat multikultural dengan perspektif yang ilmiah, kritis, dan berorientasi kemanusiaan.
- Researcher assistant / Asisten Peneliti: mampu merancang, melaksanakan, dan mempublikasikan penelitian ilmiah yang mutakhir di bidang Qur’anic Studies dan Tafsir Studies dengan pendekatan interdisipliner.
- Educator / Teacher of Qur’anic and Tafsir Studies / Pengajar bidang Al-Qur’an dan Tafsir: mampu mengembangkan kurikulum, bahan ajar, dan metode pembelajaran Al-Qur’an dan Tafsir berwawasan interdisipliner, baik di lembaga pendidikan formal maupun non-formal.
- Social Counselor / Penyuluh bidang Al-Qur’an: mampu melaksanakan bimbingan dan penyuluhan keagamaan kepada masyarakat dengan pendekatan empatik, partisipatif, dan berbasis riset interdisipliner. Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dirancang untuk melahirkan mufassir pemula, asisten peneliti, pendidik, dan penyuluh Qur’ani yang berparadigma interdisipliner serta responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seluruh proses pembelajaran berlandaskan nilai moderasi Islam (wasathiyah) dan berorientasi pada keluhuran martabat kemanusiaan.